Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Pernahkah kamu datang ke tempat-tempat wisata di daerah tersebut? Jika memungkinkan, berwisatalah ke daerah wisata di Indonesia sebelum berwisata ke negara lain. Keindahan alam Indonesia dapat kamu nikmati juga di wilayah tempat tinggalmu. Lihatlah indahnya pemandangan yang Tuhan telah berikan pada kita semua berupa hutan, sungai, danau, gunung dan pegunungan yang tampak memesona. Ingatlah, keindahan tersebut tidak semua negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang pasir, hamparan es, padang rumput, dan lain-lain. Perhatikanlah betapa indahnya alam Indonesia seperti yang tampak pada Gambar 1.3. Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.
1. Keadaan Iklim Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18O C, yaitu sekitar 27O C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.3 Bali, salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang terkenal sampai ke mancanegara karena keindahan alam dan budayanya.
8 9 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh antara musim dingin dan musim panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar -20O C atau lebih, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40O C atau lebih. Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam. Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut. 1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan. 2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkanterjadinya hujan. 3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan. Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan. Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua. Iklim adalah keadaan ratarata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. sumber: Rafi`i, 1995 Wawasan
10 11 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. Perhatikan Gambar 1.4 pada halaman sebelumnya untuk melihat pola pergerakan angin muson barat. Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau. Perhatikan Gambar 1.5 untuk melihat arah pergerakan angin muson timur.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.4 Arah angin pada saat musim hujan di Indonesia. Angin yang membawa uap air dari Samudra Pasifik berbelok di Ekuator dan menurunkan hujan di Indonesia.
10 11 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada musim hujan, petani Indonesia mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi. Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi kegiatan melaut karena biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup besar sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal daripada biasanya. Musim hujan tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat Indonesia yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya pegawai atau karyawan.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.5 Arah angin pada saat musim kemarau di Indonesia. Angin dari Australia yang kering tidak membawa cukup uap air untuk diturunkan sebagai hujan di Indonesia.
Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan (BBS).
Wawasan
12 13 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan air. Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam dengan memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan. Ada pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat musim kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca buruk. Hasil tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan hasil tangkapan pada musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah. Pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut masih sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan angin sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson. Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tentu berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya. Untuk mengetahui sebaran curah hujan di Indonesia dapat dilihat pada peta 1.6 berikut ini.
Sumber: Bakosurtanal Gambar 1.6 Peta sebaran curah hujan di Indonesia.
12 13 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Perhatikanlah sebaran curah hujan pada Gambar 1.6. Untuk memperoleh informasi tentang intensitas curah hujan, kamu dapat melihat legenda atau keterangan peta. Warna hijau menunjukkan curah hujan kurang dari 1.000 mm/tahun, warna ungu menunjukkan curah hujan 1.000 - 4.000 mm/tahun, dan warna kuning menunjukkan curah hujan lebih dari 4.000 mm/tahun.
2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada wilayah daratannya. Jika kamu perhatikan keadaan pulau-pulau di Indonesia, tampak adanya keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi Indonesia (Gambar 1.7). Pada peta fisiografi, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia mulai dataran rendah sampai pegunungan. Untuk membaca peta tersebut, perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan.
Setelah kamu berdiskusi secara berkelompok, apakah kamu menemukan pengaruh keragaman bentuk muka bumi Indonesia terhadap keragaman aktivitas penduduknya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikanlah lingkungan sekitar tempat tinggal kamu masing-masing! Seperti apakah bentuk muka bumi tempat kamu tinggal saat ini? Aktivitas apakah yang dominan berlangsung di sekitar tempat tinggalmu, apakah
Sumber: psg.bgl.esdm.go.id (dengan penyesuaian) Gambar 1.7 Peta bentuk muka bumi atau fisiografi wilayah Indonesia yang menunjukkan adanya keragaman.
Peta Fisiografis sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi bentukbentuk muka bumi suatu wilayah. Bersama teman-teman, perhatikan peta Fisiografi Indonesia pada Gambar 1.9. Setelah mencermati peta tersebut, deskripsikan kondisi fisiografis di daerah tempat tinggalmu.
Catatan: Jika sekolahmu memiliki fasilitas internet, silakan kamu gunakan fasilitas tersebut untuk memahami peta Fisiografis Indonesia secara lebih jelas, khususnya wilayah tempat tinggalmu.
Aktivitas Kelompok
14 15 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
permukiman, industri, pertanian, atau yang lainnya? Bandingkanlah dengan keadaan bentuk muka bumi di daerah lainnya yang berbeda dengan keadaan bentuk muka bumi di sekitar tempat tinggalmu! Apakah terdapat perbedaan aktivitas penduduknya? Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut. a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut. 1) Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. 2) Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial. 3) Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan. 4) Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut. Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.
16 17 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa. Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai. Bencana banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat. Secara umum, tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut : 1) Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses infiltrasi/penyerapan yang baik. 2) Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. 3) Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir
Indonesia sejak dulu sudah dikenal sebagai negara agraris. Namun demikian, ada kecenderungan generasi muda tidak ingin menjadi petani. Menurut kamu, apa yang harus dilakukan oleh berbagai pihak agar masyarakat dapat menghargai pekerjaan sebagai petani hingga dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat?
No
Ide atau gagasanmu agar masyarakat menghargai pekerjaan sebagai petani
1
2
3
4
Aktivitas Individu
16 17 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan baik karena saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik. 4) Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan air.
Pantai merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah pantai, ancaman bencana yang mengancam penduduk adalah tsunami. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari bahaya tsunami? Kamu sebaiknya menyiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya tsunami dengan memperhatikan hal-hal berikut ini. • Jika kamu tinggal di daerah pantai dan merasakan adanya gempa kuat yang disertai dengan suara ledakan di laut, sebaiknya kamu bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami. Segera tinggalkan daratan pantai tempat kamu tinggal jika gempa kuat terjadi. • Jika kamu melihat air pantai mendadak surut sehingga dasar laut tampak jelas, segera jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi tsunami. • Tanda-tanda alam lainnya kadang terjadi seperti banyaknya ikan di pantai dan tiba-tiba banyak terdapat burung.
Diskusikan dalam kelompok apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari banjir ? Laporkan hasil pekerjaan kelompokmu di depan kelas. Setiap orang bisa memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan yang dilaporkan .
Aktivitas Kelompok
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang diakibatkan oleh macam-macam aktivitas di dasar samudra, berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus.
Wawasan
18 19 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
• Seringkali gelombang tsunami yang kecil disusul oleh gelombang raksasa di belakangnya. Oleh karena itu, kamu harus waspada. • Lembaga pemerintah yang berwenang biasanya selalu memantau kemungkinan terjadinya tsunami. Oleh karena itu, jika belum ada pernyataan “keadaan aman”, kamu sebaiknya tetap menjauhi pantai.
Potensi bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah gempa. Sebenarnya tidak semua wilayah pantai di Indonesia berpotensi gempa. Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara berpotensi gempa. Pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. Wilayah lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua, dan sejumlah pulau lainnya. Ancaman gempa juga dapat terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan.
Sumber: bbc.co.uk Gambar 1.8 Peristiwa tsunami dapat menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
18 19 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Jika daerahmu termasuk daerah rawan bencana, agar tidak menjadi korban bencana gempa, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut. a. Pada saat sebelum terjadi gempa • Kaitkan rak, lemari, dan perabotan lainnya ke dinding agar tidak menimpa kita pada saat gempa. • Tempatkan barang-barang lebih berat di bagian bawah lemari atau rak agar lemari atau rak tidak mudah jatuh. • Simpan barang pecah belah pada tempat yang lebih rendah dan tertutup. • Gantungkan barang-barang yang agak berat seperti lukisan dan cermin jauh dari tempat tidur dan tempat duduk. • Pastikan lampu hias yang digantung menggunakan bahan atau tali yang kuat dan tidak mudah lepas. • Perbaiki kabel dan sambungan gas yang rusak karena berpotensi menimbulkan kebakaran. • Perbaiki retakan-retakan pada dinding dan fondasi rumah. • Simpan bahan-bahan berbahaya seperti pestisida dan produkproduk yang mudah terbakar pada tempat yang aman, misalnya pada kotak khusus dan simpan di bawah. • Kenali tempat yang aman baik di dalam rumah maupun di luar rumah seperti berlindung di bawah perabotan yang kokoh (meja yang berat dan kuat). • Sediakanlah barang-barang yang diperlukan jika terjadi bencana, lampu senter dan batere cadangan, kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan), makanan dan air untuk keadaan darurat, sepatu yang kuat, alat-alat pemecah dan pemotong seperti palu, gergaji, dan lain-lain. b. Pada saat terjadi gempa • Cari perlindungan di bawah meja atau perabotan lainnya yang kokoh, berpeganganlah sampai gempa berhenti. Jika tidak ada meja di dekat kamu, lindungilah kepala dan muka dengan tangan dan bungkukkan atau meringkuk di sudut bagian dalam bangunan.
Wawasan
20 21 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
• Jika bangunan diperkirakan cukup kuat, tetap bertahan di dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi keluar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka terjadi saat korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan atau berusaha pergi keluar. Pada saat berpindah lokasi, korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan. • Menjauhlah dari tempat barang-barang yang terbuat dari kaca atau gelas seperti jendela kaca, cermin, gambar atau barangbarang yang dapat menimpa kita. • Bertahanlah di tempat tidur jika kamu di sana saat gempa terjadi. Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan bantal. Jika di atas kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang aman. • Jika kondisi bangunan diketahui rawan untuk ambruk, misalnya bangunan tua yang rapuh, segeralah keluar secepatnya. • Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada dalam sebuah gedung. Jika kamu sedang ada di luar, lakukan hal-hal berikut. • Bertahanlah dan jauhi bangunan, pohon, lampu-lampu jalan, jalur telepon dan listrik serta jalan layang. • Tetaplah berada di luar sampai gempa berhenti. Bahaya terbesar terjadi saat orang berlarian keluar dan terkena runtuhan gedung. Bertahanlah di tempat tidur jika kamu di sana saat gempa terjadi. Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan bantal. Jika di atas kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang aman. • Jika bangunan diperkirakan cukup kuat, tetap bertahan di dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi keluar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka terjadi saat korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan atau berusaha pergi keluar. Pada saat berpindah lokasi, korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan. • Jika kondisi bangunan diketahui rawan untuk ambruk, misalnya bangunan tua yang rapuh, segeralah keluar secepatnya. • Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada dalam sebuah gedung.
20 21 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai.
Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga sering mengalami bencana alam, baik berupa tsunami, gempa bumi, longsor, banjir, letusan gunung berapi, dan lain-lain. Berbagai bencana alam tersebut seringkali menimbulkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda, terputusnya jalur transportasi dan komunikasi, dan lain-lain. Kemampuan pemerintah sangat terbatas untuk membantu mereka yang terkena bencana alam. Oleh karena itu, kepedulian dari masyarakat terhadap sesama manusia yang sedang terkena bencana alam sangat diperlukan untuk mengurangi penderitaan mereka. Sudahkah kamu ikut membantu korban bencana alam? Jika ya, dalam bentuk apakah bantuan tersebut diberikan?
Renungkan
Di manakah daerah perbukitan ditemukan? Daerah perbukitan umumnya berada di antara daerah dataran rendah pantai dengan pegunungan. Daerah ini umumnya terbentuk karena adanya gejala pelipatan akibat gaya tekanan, sehingga menimbulkan lipatan pada permukaan bumi. Daerah perbukitan juga bisa terjadi karena adanya gejala patahan.
Wawasan
22 23 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.
Aktivitas pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindahpindah seperti di Kalimantan. Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.
Sumber: jelajah.valadoo.com Gambar 1.9 Pemanfaatan lahan pertanian di daerah perbukitan dengan cara terasering.
Sumber: klikmadu.com Jagung
Sumber: fandicka.files.wordpress.com Kacang tanah
22 23 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Daerah perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat aktivitas perekonomian, karena mobilitas manusia tidak semudah di daerah dataran sehingga pemusatan permukiman dan industri relatif terbatas. Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat dikembangkan menjadi daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan suhu udaranya yang sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan antara lain wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan daerah perbukitan yang indah.
Sumber: danieltts.files.wordpress.com Ketela pohon
Sumber: 0.tqn.com/d/gohawaii Ubi jalar Gambar 1.10 Beberapa jenis tanaman di daerah perbukitan.
Sumber: koleksi kemdikbud Gambar 1.11 Daerah perbukitan.
Coba tuliskan beberapa jenis makanan yang dibuat dari beberapa jenis tanaman di daerah perbukitan yang kamu ketahui di daerahmu. Jenis Tanaman Jenis Makanan Jagung Kacang Tanah Ketela Pohon Ubi
Aktivitas Individu
24 25 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
c. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe.
Seperti halnya dataran rendah, daerah perbukitan memiliki potensi bencana alam. Potensi bencana alam yang dapat terjadi di daerah perbukitan adalah longsor. Agar kita terhindar dari bencana longsor dan dampak yang ditimbulkan pada saat dan setelah terjadi longsor, cara-cara berikut diharapkan dapat membantu. 1. Hindarilah membangun rumah di wilayah yang rawan longsor seperti di daerah yang berlereng curam, dekat dengan tepi gunung, dekat dengan jalur aliran air atau drainase. 2. Kenalilah tanda-tanda akan terjadinya longsor di sekitar kita, yaitu seperti berikut. • Perubahan, pergeseran, atau retakan yang melebar secara perlahan-lahan pada tanah dan jalan di lingkungan sekitar. • Pintu dan jendela macet untuk pertama kalinya. • Retakan baru yang muncul pada lantai dan tembok. • Fasilitas-fasilitas rumah di bawah tanah, seperti pipa saluran air mengalami pecah atau retak. • Tonjolan tanah terlihat pada dasar dari suatu lereng. • Air dari pipa atau sumber air keluar dari tanah pada lokasi baru. • Pagar, pohon, dan dinding bergeser. • Suara gemuruh bertambah kuat. • Terdapat suara suara aneh atau tidak biasa seperti suara pohon yang patah atau suara batu yang saling bertumbukan.
Wawasan
24 25 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air. Tanda-tanda bencana banjir dan upaya menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya
d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.
Sumber: yogadibandung.files.wordpress.com Gambar 1.12 Kota Bandung, salah satu wilayah yang terletak di dataran tinggi.
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.13 Daerah subur sekitar Gunung Guntur, Jawa Barat menjadi penghasil berbagai produk pertanian.
26 27 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Indonesia memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian gunung merupakan gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.
Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus. Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif.
Gunung berapi di Indonesia umumnya merupakan gunung berapi bertipe Strato, yaitu gunung berapi berbentuk kerucut yang tinggi dengan lereng yang curam. Sumber: Dept.Pertambangan dan Energi,1979
Wawasan
Lahan-lahan yang subur di negara kita merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak semua wilayah di permukaan bumi memiliki lahan yang subur. Bahkan, sebagian di antaranya sulit ditanami karena tingkat kesuburannya rendah. Lahan yang subur di Indonesia telah memberikan banyak berkah berupa hasil pertanian, perkebunan, kayu, dan lain-lain untuk keperluan sandang, pangan, dan papan bagi bangsa Indonesia. Kita patut bersyukur dengan cara memelihara dan menjaganya dari kerusakan yang ditimbulkan oleh ulah manusia, misalnya dengan melakukan berbagai cara konservasi atau pemeliharaan tanah agar kesuburannya tetap terjaga.
Renungkan
26 27 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau. Sumber: hariankuini.blogspot.com Gambar 1.14 Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta saat aktif mengeluarkan aliran awan panas atau disebut wedus gembel.
Adakah gunung di sekitar tempat tinggalmu? Jika tidak ada, carilah gunung yang ada di provinsi atau pulau tempat kamu tinggal! Cari informasi tentang gunung tersebut! Buatlah tulisan tentang gunung tersebut, misalnya cerita letusannya dan aktivitas ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung itu. Cari pula informasi tentang keadaan alam (kesuburan tanah, iklim, bentuk muka bumi), hasil bumi, dan tradisi serta seni budaya yang berkembang pada masyarakat sekitar gunung
Aktivitas Individu
Sumber: upload.wikimedia.org Gambar 1.15 Sebaran gunung berapi di Indonesia.
28 29 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Kamu telah belajar berbagai aktivitas penduduk pada berbagai bentuk muka bumi yang berbeda. Selanjutnya, lakukan pengamatan aktivitas penduduk di sekitar tempat tinggalmu. Bandingkan dengan teman-temanmu yang tinggal di wilayah yang berbeda.
Bentuk Muka Bumi Aktivitas Penduduk
Jenis Komoditas yang Dihasilkan
b. Perhatikanlah sebaran gunung dan gunung berapi di Indonesia pada peta atau atlas! Perhatikan juga sebarannya pada peta sebaran gunung berapi di atas. Berdasarkan peta-peta tersebut, isilah tabel di bawah ini!
No
Nama Gunung
Nama Provinsi
Status (Gunung berapi atau bukan gunung berapi)
Ketinggian*) (meter)
*) Data ketinggian gunung dapat dilihat pada peta atau atlas
Aktivitas Kelompok
Peristiwa bencana alam sebenarnya merupakan bentuk keseimbangan alam. Gunung yang meletus mengeluarkan banyak material yang kemudian mengendap di daerah sekitarnya. Material tersebut kemudian meremajakan tanah yang telah berkurang kesuburannya karena pengikisan atau erosi. Andai tidak ada letusan gunung berapi, tentu tanah akan makin turun kesuburannya. Hal yang perlu kita lakukan adalah berupaya menghindari bencana dengan melakukan persiapan jika bencana terjadi. Bencana alam juga bisa merupakan teguran agar kita semua ingat kembali pada Tuhan Yang Maha Esa.
Renungkan
28 29 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Penduduk yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan lahan yang terbatas untuk pertanian. Lahan-lahan dengan kemiringan yang cukup besar masih dimanfaatkan penduduk. Komoditas yang dikembangkan biasanya adalah sayuran dan buah-buahan. Sebagian penduduk memanfaatkan lahan yang miring dengan menanam beberapa jenis kayu untuk dijual. Seperti halnya di daerah perbukitan, aktivitas permukiman sulit dilakukan secara luas. Hanya pada bagian tertentu saja yang relatif datar dimanfaatkan untuk permukiman. Permukiman dibangun di daerah yang dekat dengan sumber air, terutama di lereng bawah atau di kaki gunung. Selain pertanian, aktivitas lainnya yang berkembang adalah pariwisata. Pemandangan alam yang indah dan udaranya yang sejuk menjadi daya tarik wisata.
Keragaman bentuk muka bumi ternyata diikuti pula oleh keragaman aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya. Daerah pegunungan dan perbukitan pada umumnya menghasilkan produk-produk pertanian berupa sayuran, buah-buahan, dan palawija. Daerah ini memasok kebutuhan penduduk di daerah dataran yang umumnya merupakan pusat-pusat permukiman penduduk. Sebaliknya, daerah dataran menghasilkan banyak produk industri yang dikonsumsi oleh daerah lainnya. Mobilitas penduduk dan barang terjadi di antara daerah-daerah tersebut karena perbedaan aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya.
Sumber: selayangpandang.blogspot.com Gambar 1.16 Aktivitas perkebunan teh di daerah pegunungan.
30 31 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Potensi bencana alam di daerah pegunungan adalah longsor dan letusan gunung berapi. Tanda-tanda longsor dan upaya untuk menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Walaupun tidak semua gunung berapi merupakan gunung berapi yang aktif, namun kamu perlu mengenal tanda-tanda akan meletusnya gunung berapi, seperti berikut: 1. Suhu sekitar kawah naik. 2. Sumber air banyak yang mengering. 3. Sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik). 4. Binatang yang ada di atas gunung banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas. 5. Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
Tanda-tanda tersebut tidak selalu mudah dikenali oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pemerintah memantau terus perkembangan gunung berapi dan memberikan informasi pada masyarakat saat gunung berapi mulai aktif. Agar terhindar dari bahaya letusan gunung berapi, sebaiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini. 1. Sebelum letusan • Sediakan kacamata dan masker untuk menghindari debu yang bisa masuk ke mata dan saluran pernapasan. • Upayakan untuk tidak tinggal dekat gunung berapi. • Jika kamu tinggal dekat gunung berapi, upayakan untuk selalu siaga untuk menyelamatkan diri. 2. Selama letusan • Ikuti perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang. • Hati-hati dengan aliran lumpur. Lihatlah ke arah hulu sungai kalau-kalau ada aliran lumpur. Jika ada aliran lumpur yang mendekat, jangan menyeberang jembatan. • Jauhi lembah sungai dan tempat yang rendah. • Gunakan masker dan kacamata untuk menghindari debu. • Dengarkan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau televisi tentang perkembangan letusan.
Wawasan
30 31 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
• Gunakan celana panjang dan baju tangan panjang untuk menghidari kontak dengan debu. • Jauhi tempat di mana angin datang dari arah gunung berapi yang meletus. • Tetaplah dalam rumah kecuali ada perkembangan yang membahayakan. • Tutuplah pintu, jendela, dan lubang ventilasi untuk menghindari debu. • Hindari mengemudi pada saat hujan abu. 3. Setelah letusan • Bersihkan sisa-sisa debu yang masih mengendap di atas atap. • Jika telah dievakuasi ke tempat yang aman, jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman oleh pihak berwenang. • Pantau terus perkembangan aktivitas gunung berapi melalui berbagai media. • Berikanlah pertolongan pada mereka yang terkena bencana.
Setelah kamu mempelajari bentuk muka bumi, lakukan pengamatan dan wawancara tentang keadaan alam dan aktivitas ekonomi di daerahmu! 1. Perhatikanlah daerah di sekitar tempat tinggalmu! Deskripsikanlah keadaan alam di sekitar tempat tinggalmu. Tanyakan pada orang di sekitarmu, mengapa tempat tinggalmu menjadi tempat permukiman? No Faktor Pendukung
Aktivitas Kelompok
32 33 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu. Bagaimanakah keadaan flora dan fauna pada masa Praaksara di Indonesia? Para arkeolog berhasil menemukan sejumlah fosil jenis tumbuhan Praaksara, antara lain pohon jeruk, pohon salam, dan pohon rasamala. Selain itu, ada tumbuh-tumbuhan yang boleh dimakan seperti jenis umbi-umbian, buah-buahan, dan sayuran. Tumbuhtumbuhan tersebut tumbuh liar di hutan.
2. Tulislah faktor penghambat yang dihadapi untuk melaksanakan berbagai aktivitas ekonomi yang dominan berkembang di daerah tempat tinggalmu. No Faktor Penghambat
Aktivitas Kelompok
Sejumlah jenis hewan di Indonesia telah punah dan hanya bisa dilihat gambarnya saja. Hewan-hewan tersebut diantaranya adalah Harimau Bali, Harimau Jawa, Kuau Bergaris Ganda, Tikus Hidung Panjang Flores, dan Tikus Gua Flores. sumber: Alamendah.com
Wawasan
32 33 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Fosil-fosil hewan yang ditemukan pada umumnya merupakan hasil evolusi dari hewan-hewan masa sebelumnya. Kondisi hewan pada zaman Praaksara pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan kondisi saat ini. Hewan-hewan masa Praaksara antara lain kera, gajah, kerbau liar, badak, banteng, kancil, babi rusa, monyet berekor, hewan pemakan serangga, trenggiling, dan hewan pengerat. Sebagian dari hewan-hewan tersebut ada yang menjadi hewan buruan manusia Praaksara. Sebagian hewan punah karena ditangkap dan dimakan oleh manusia. Sebagian hewan lainnya masih hidup karena kemampuannya membebaskan dari berbagai gangguan serta dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya. Keanekaragaman flora dan fauna Indonesia tentunya perlu kita syukuri dengan menjaga dan melestarikannya. Jika tidak, flora dan fauna tersebut akan terancam punah. Bangsa Indonesia tentu akan mengalami banyak kerugian karena flora dan fauna tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing di alam. Di samping itu, manfaat bagi manusia juga akan hilang jika flora dan fauna tersebut punah. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Makin banyak air tersedia makin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu makin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut. Bukti dari pernyataan tersebut dapat kamu bandingkan antara daerah dengan curah hujan yang tinggi seperti Indonesia dan daerah gurun yang curah hujannya sangat kecil. Keanekaragaman flora dan fauna Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan keanekaragaman flora dan fauna daerah gurun. Tahukah kalian binatang apa saja yang termasuk langka di Indonesia? 1. Badak Jawa (20-27 ekor) 2. Badak Sumatra (220-275 ekor) 3. Macan Tutul Jawa (250 ekor) 4. Rusa Bawean (250-300 ekor) 5. Harimau Sumatra (400-500 ekor) 6. Beruk Mentawai (2100-3700 ekor) 7. Orang Utan Sumatra (7300 ekor) dan beberapa spesies lainnya. Wawasan
34 35 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Perbandingan karakteristik flora yang ada di Indonesia Barat dan Indonesia Timur adalah sebagai berikut.
Indonesia Barat Indonesia Timur
Jenis meranti-merantian sangat banyak
Jenis meranti-merantian hanya sedikit Terdapat berbagai jenis rotan Tidak terdapat berbagai jenis rotan Tidak terdapat hutan kayu putih Terdapat hutan kayu putih
Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) sedikit
Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa, khususnya di Papua Jenis tumbuhan sagu sedikit Banyak terdapat tumbuhan sagu Terdapat berbagai jenis nangka Tidak terdapat jenis nangka
Berbagai jenis flora tersebut telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai bahan furniture, bahan bangunan, bahan makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, rotan banyak dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Sentra penghasil produk kerajinan tersebut banyak berkembang di daerah-daerah tertentu, misalnya di Cirebon dan daerah lainnya di Pulau Jawa.
Tabel 1.1 Karakteristik Flora yang Ada di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
34 35 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Persebaran Fauna Indonesia
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber. Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe Australis (Australic). Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia. Fauna tipe ini disebut fauna endemik.
1. Carilah informasi tentang flora yang banyak ditemukan di provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggalmu! Kelompokkanlah berdasarkan pemanfaatannya saat ini! No Nama Tanaman Pemanfaatan Kondisi 1 Jati Bahan bangunan dan furnitur Langka
2. Adakah flora khas atau lokal yang ada di daerahmu? Jika ada, dimanfaatkan untuk apa saja oleh penduduk saat ini? No Jenis Flora Khas atau Lokal Pemanfaatan Saat Ini
Aktivitas Kelompok
36 37 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.17 Pembagian wilayah sebaran fauna di Indonesia.
Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah dan ahli ilmu alam, geografi,antropologi, dan biologi yang membagi flora dan fauna di Indonesia dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di bagian barat, memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan flora dan fauna Asia. Bagian timur memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan dua bagian flora dan fauna di Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia barat dan tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia tengah dengan timur.
Tokoh
36 37 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
1). Fauna Indonesia Bagian Barat Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di samping mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini. Gambar 1.18 adalah contoh fauna Indonesia bagian Barat.
Sumber: alamendah.files.wordpress.com Badak bercula satu
Sumber: faunakaltim.files.wordpress.com Banteng
Gambar 1.18 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian Barat.
Sumber: belajarselamanya.blogspot.com Gajah
Sumber: argaputra.blogspot.com Harimau
38 39 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
2). Fauna Indonesia Tengah atau Tipe Peralihan Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini di antaranya biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri. Berikut ini gambar contoh fauna Indonesia bagian Tengah :
3). Fauna Indonesia Bagian Timur Fauna Indonesia bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain kangguru, beruang,
Sumber: mazjhe.worpress.com Anoa
Sumber: komodoflores.com Komodo
Sumber: mepow.files.wordpress.com Kuskus
Sumber: alamendah.files.wordpress.com Babi rusa
Gambar 1.19 Beberapa spesies fauna Indonesia bagian Tengah.
38 39 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Ilmu Pengetahuan Sosial
walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar. Di wilayah ini, tidak ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini di antaranya burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.
0 komentar
Posting Komentar