Sabtu, 05 November 2016

Tema 2 . A. Jumlah dan Pertumbuhan, Komposisi, serta Persebaran dan Migrasi Penduduk

Pada peta konsep di atas, tampak bahwa dinamika kependudukan dan pembangunan nasional mencakup: 1) jumlah dan pertumbuhan penduduk, 2) komposisi penduduk, 3) persebaran dan migrasi penduduk, 4) kualitas penduduk dan pembangunan, dan 5) pergerakan nasional. 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk a.  Jumlah Penduduk Terkait dengan dinamika kependudukan dan pembangunan nasional, biasanya pertanyaan yang pertama kali muncul adalah berapakah sebenarnya jumlah penduduk Indonesia khususnya saat ini? Jumlah penduduk suatu wilayah atau negara, termasuk Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sebagai contoh menurut hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia yaitu pada tahun 1930 ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, jumlah penduduk nusantara adalah 60,7 juta jiwa. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia pada tahun 1961, juga mengadakan sensus penduduk pertama setelah Indonesia merdeka. Hasil sensus penduduk tahun 1961 sebagai sensus penduduk 
Pergerakan Nasional
Kualitas Penduduk
Pembangunan Nasional       
Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional   
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk (Jumlah, pertumbuhan)   
Komposisi Penduduk (menurut umur, jenis kelamin, piramida penduduk)   
Persebaran dan Migrasi Penduduk (persebaran penduduk, migrasi penduduk)   
Proyek/Kegiatan
102       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia menunjukkan penduduk Indonesia  berjumlah 97,1 juta jiwa. Pada tahun 1971 pemerintah mengadakan sensus penduduk yang ke dua. Hasil sensus penduduk tahun 1971 tersebut menunjukkan penduduk Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa. Tahun 1980 pemerintah mengadakan sensus penduduk yang ke tiga, hasilnya menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 146,9 juta jiwa. Sensus penduduk keempat diadakan pada tahun 1990, menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 178,6 juta jiwa. Sensus  penduduk ke lima diadakan pada tahun 2000, menunjukkan penduduk Indonesia berjumlah 205,1 juta jiwa.  Sedangkan sensus penduduk ke enam  diadakan pada tahun 2010, di mana hasilnya menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa. Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk yang besar atau berpenduduknya yang begitu banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam  budaya, ratusan suku, ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang merupakan keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan pemutakhiran (updating) data penduduk, karena biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun sekali. Namun dengan menggunakan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah/negara atau lembaga terkait untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, agar jumlah penduduk yang besar ini dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula. Untuk mengetahui jumlah penduduk beserta pertumbuhannya di Indonesia, serta perbedaannya pada masing-masing pulau, amati tabel jumlah penduduk dari beberapa pulau besar di Indonesia beserta perkembangannya dari waktu ke waktu pada tabel 2.1 berikut! Tabel 2.1. Jumlah penduduk di beberapa pulau besar dari tahun ke tahun di Indonesia
Pulau Besar
Jumlah Penduduk
1971 1980 1990 1995 2000 2010
Sumatra 20.808.148 28.016.160 36.506.703 40.830.334 43.309.707 50.630.931
Jawa dan Madura 76.086.327 91.269.528 107.581.306 114.733.486 121.352.608 136.610.590
Kalimantan 5.154.774 6.723.086 9.099.874 10.470.843 11.331.558 13.787.831
Sulawesi 8.526.901 10.409.533 12.520.711 13.732.449 14.946.488 17.371.782
Ilmu Pengetahuan Sosial         103
Suber: BPS 2010 Selanjutnya kerjakan lembar kerja pada kolom aktivitas berikut!
Dari data di atas kamu dapat menyimpulkan bahwa dari tahun 1971 sampai tahun 1980 jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun sebesar hampir 20%. 
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang! 2. Berdasarkan tabel 2.1. bandingkan perubahan jumlah penduduk dari tahun 1971 sampai dengan tahun 2010 di Indonesia! 3. Apakah jumlah penduduk mengalami kenaikan atau penurunan?   4. Hitunglah jumlah kenaikan atau penurunan pada setiap periode! 5. Tuliskan hasil penghitungan kallian pada tabel di bawah ini! Tahun Jumlah Penduduk Jumlah kenaikan/ penurunan (jiwa) Kenaikan/penurunan (persen)
1971 119 208 229
1980 147 490 298 28.282.069 23,72 1990 179 378 946 2000 206 264 595 2010 237 641 326 Pertambahan rata-rata jumlah penduduk tiap 10 tahun
Aktivitas Kelompok
Bali dan Nusatenggara  6.619.074 7.931.760 9.416.104 10.118.834 11.112.702 13.074.796
Papua dan Maluku 2.013.005 2.584.881 3.506.498 4.029.143 4.211.532 6.165.396
TOTAL SE-INDONESIA 119.208.229 147.490.298 179.378.946 194.754.808 206.264.595 237.641.326
Pulau Besar
Jumlah Penduduk
1971 1980 1990 1995 2000 2010
104       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Perlu kamu ketahui bahwa  menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional pada tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu sebab bertambahnya jumlah penduduk adalah  tingginya tingkat kelahiran. Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi permasalahan  serius terutama di daerah perkotaan. Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh semakin bertambah jumlah penduduk tentu harus menambah berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan.  Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan, supaya negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus penduduk (cacah jiwa) yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa tertentu ke dasawarsa berikutnya. Informasi tentang jumlah penduduk di suatu wilayah sangat diperlukan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada  semakin sempitnya kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat menimbulkan terjadinya kemiskinan. Setelah kamu memahami materi di atas, untuk lebih memperdalam pemahaman kamu kerjakan kegiatan belajar berikut ini!
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang! 2. Diskusikan bagaimana cara mengatasi permasalahan akibat jumlah penduduk yang besar? 3. Tuliskan hasilnya pada tabel di bawah ini! No. Cara Mengatasi
1.
2.
3.
4.
dst.
4. Presentasikan hasil pekerjaan kalian di depan kelas!
Aktivitas Kelompok
Ilmu Pengetahuan Sosial         105
Setelah melakukan diskusi, tentu kamu menemukan berbagai cara mengatasi permasalahan akibat jumlah penduduk yang besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan lapangan kerja yang luas. Siapa yang harus menciptakan lapangan kerja? Tentu saja pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Suatu ketika kamu harus mampu menciptakan lapangan kerja, sehingga dapat berpartisipasi memberantas pengangguran. Karena itu kamu harus latihan berwirausaha sejak sekarang. Kamu telah mempelajari jumlah penduduk dan pertambahan penduduk. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Kamu dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk Indonesia 10 tahun yang akan datang, bahkan 50, atau 100 tahun yang akan datang. Bagaimana caranya? Salah satu cara mudah untuk mengetahui jumlah penduduk pada masa yang akan datang adalah dengan melihat angka pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu. Dengan melihat pertumbuhan penduduk setiap periode, kamu dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk pada waktu yang akan datang. b. Pertumbuhan Penduduk Mengapa terjadi pertumbuhan penduduk? Pertumbuhan penduduk terjadi karena pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan alami, sedangkan perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami.
1) Pertumbuhan penduduk alami Pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran dengan kematian dalam satu tahun disebut pertumbuhan penduduk alami. Pertumbuhannya dinyatakan dalam perseribu. Kejadian paling sederhana dapat kamu lakukan dengan melakukan pengamatan penduduk di kampungmu. Dalam satu tahun, berapa terjadi kelahiran, dan berapa terjadi kematian? Misalkan, pada saat ini jumlah penduduk di kampungmu 1000 orang, maka dengan menghitung selisih jumlah kelahiran dan kematian maka kamu akan menemukan angka pertumbuhan penduduk di kampungmu. Contoh, jumlah bayi yang lahir 40, penduduk yang meninggal dunia 20. Maka dengan menggunakan rumus di bawah ini pertumbuhan penduduk di kampungmu adalah 40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%. 
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan menyangkut  jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu  sebelumnya, maupun kemungkinan-kemungkinannya untuk waktu-waktu mendatang.
Wawasan
Adapun perhitungannya dapat digunakan rumus: P = L – M P = Pertumbuhan penduduk L = Lahir M = Mati
106       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Kamu juga dapat menghitung pertumbuhan penduduk Indonesia dengan menerapkan rumus di atas. Contoh diketahui jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 adalah 241, 9 juta jiwa. Angka kelahiran yaitu 23 perseribu penduduk, sedangkan angka kematian 6 perseribu penduduk, Berapa angka pertumbuhan penduduk Indonesia? Jawab: Diketahui:  L = 23/1000  M = 6/1000 Rumus:
Jika dijadikan dalam persen maka akan menjadi 1,7%, atau terjadi pertambahan penduduk 17 orang setiap 1000 penduduk. Bisa juga diartikan dalam satu tahun terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,7% x 241,9 juta jiwa = 4,112 juta jiwa. c. Pertumbuhan penduduk non alami Pertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi. Perhitungannya dapat digunakan rumus sebagai berikut: P = I – E P = Pertumbuhan penduduk I  = Imigrasi E = Emigrasi
d. Pertumbuhan penduduk total Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total dapat digunakan rumus sebagai berikut: P = (L – M ) + (I – E) P  = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun L = jumlah kelahiran dalam satu tahun M= jumlah kematian dalam satu tahun I  = Imigrasi E  = Emigrasi
 P = L – M
Ilmu Pengetahuan Sosial         107
Laju pertumbuhan penduduk total di Indonesia tidak banyak berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, karena migrasi (baik imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya hanya sedikit sehingga pengaruhnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan untuk jangka waktu satu/setiap tahun. Istilah lain yang sering disetarakan dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Hanya saja untuk pertambahan penduduk biasanya dinyatakan besarannya dengan angka tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%). Kelahiran dan kematian merupakan faktor utama pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan pendidikan. Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kesadaran tentang kesehatan melalui proses pendidikan. Lingkungan yang kurang terawat, permukiman yang kumuh, limbah pabrik yang sudah di atas ambang batas wajar, selokan yang tidak terawat dan sebagainya dapat menyebabkan berbagai penyakit. Hal tersebut dapat berdampak pada angka kematian suatu daerah yang dapat menyebabkan pertumbuhan penduduk negatif. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar karena pertumbuhannya menyebabkan jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong negara Indonesia terus giat meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 persen. Jika laju pertumbuhan penduduk tetap pada angka itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 450 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada tahun tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ideal untuk Indonesia yakni sebesar 0,5 persen. Mengenal Tokoh Thomas Robert Malthus, lahir di Surrey, Inggris, 13 Februari 1766 – meninggal di Haileybury, Hertford, Inggris, 23 Desember 1834. Seorang pakar demografi (kependudukan) Inggris dan ekonomi politik sangat  terkenal karena pandangannya  tentang teori ekonomi dan kependudukan. Salah satu dalil teori Malthus yang terkenal adalah “bahwa jumlah penduduk cenderung  meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).” Sumber: www.newworldencyclopedia.org/entry/
108       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Untuk memperdalam pemahamanmu tentang pertumbuhan penduduk, kerjakan aktivitas berikut ini!
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang! 2. Lakukan wawancara  dengan perangkat desa di tempat tinggalmu untuk menanyakan data tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk di desamu! 3. Tuliskan hasil wawancaramu pada tabel berikut ini! Kelompok  : Desa yang diamati  : Tahun Kelahiran Kematian Migrasi Pertumbuhan Total
Pertambahan rata-rata tiap tahun 4. Presentasikan hasil wawancaramu di depan kelas!
Aktivitas Kelompok
Pertumbuhan penduduk setiap 10 tahun di Indonesia adalah 10%. Bangsa Indonesia  patut bersyukur, karena dikaruniai jumlah penduduk yang besar, dengan beraneka ragam suku, ras maupun agama. Jumlah penduduk yang  terlalu besar dapat menyebabkan berbagai permasalahan terutama kesempatan kerja. Karena itu negara Indonesia wajib mengatur pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk. Kamu dapat berpartisipasi menahan laju pertumbuhan penduduk dengan merencanakan perkawinan di usia ideal dan telah mampu memberikan nafkah keluarga.   
Renungkan!
Ilmu Pengetahuan Sosial         109
2. Komposisi Penduduk Setelah kamu memahami jumlah dan pertumbuhan penduduk, sekarang kamu akan mempelajari  tentang komposisi penduduk. Perhatikan diagram berikut!
Berdasarkan gambar di atas, apakah kamu dapat mencermati kecenderungan (trend) dari setiap kategori dari komposisi penduduk mulai tahun 2009 sampai dengan 2012? Berilah tanda centang (√) pada kolom kecenderungan dalam tabel berikut!
No. Kategori komposisi
Kecenderungan (tren) Naik Turun
1. Jumlah penduduk laki-laki 2. Jumlah penduduk perempuan 3. Angka Partisipasi Sekolah (APS) umur 7-12 th 4. Angka Partisipasi Sekolah (APS) umur 13-15 th 5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) umur 16-18 th 6. Angka Partisipasi Sekolah (APS) umur 19-24 th 7. Jumlah Buruh/Karyawan/Pegawai 8. Jumlah Pekerja Bebas di bidang Pertanian 9. Jumlah Pekerja Bebas di bidang Nonpertanian
Sumber : BPS 2013 Gambar 2.1. Diagram komposisi penduduk di Indonesia ditinjau dari beberapa kategori. 
110       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Dari contoh uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa komposisi penduduk adalah pengelompokan atau susunan penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteriakriteria tertentu. Contoh komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai  alasan, antara lain, karena setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Pemerintah dapat merancang kegiatan atau perencanaan yang sesuai dengan kemampuan penduduk. Pemerintah juga dapat menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya. Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, dapat dibuat pertimbangan yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan (bias) dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin. a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut). Selain itu komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia  0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif). Contoh penggunaan komposisi penduduk berdasarkan usia adalah dalam perencanaan program Wajib Belajar (Wajar). Dengan mengamati dan menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia maka dapat diketahui Komposisi penduduk berdasarkan usia adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia baik tunggal maupun berdasarkan interval usia tertentu.  Komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia nonproduktif. Wawasan Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Wawasan
Ilmu Pengetahuan Sosial         111
berapa jumlah anak yang harus bersekolah, sarana dan prasarananya, berapa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yang dapat melayani kegiatan belajar mengajar, dan lain-lainnya. Contoh lain penggunaan komposisi penduduk berdasarkan usia, yaitu dalam perencanaan pembangunan nasional. Dengan mengetahui jumlah penduduk tiap tingkatan usia maka dapat dirancang bentuk dan arah pembangunan, apakah akan dikembangkan pembangunan yang padat modal atau padat karya. Komposisi penduduk berdasarkan usia dapat juga digunakan menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional. Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan nonproduktif dapat digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini sangat penting diketahui karena dapat memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar beban penduduk dalam menopang kehidupan. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang dan terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif. 
Angka ketergantungan dapat dicari dengan rumus berikut: Keterangan:
AK   = Angka Ketergantungan (dependency ratio) a   = jumlah penduduk belum/tidak produktif (0-14 tahun dan >65 tahun) b   = jumlah penduduk produktif (15 – 64 tahun) 100 = dihitung perseratus penduduk Contoh perhitungan: Diketahui jumlah penduduk Desa Sukamakmur yang berusia kurang dari 15 tahun sebanyak 5400 jiwa dan penduduk berusia 15 – 64 tahun sebanyak 11.450 jiwa, sedangkan penduduk berusia di atas 65 tahun sebanyak 850 jiwa. Hitunglah angka beban ketergantungannya!
112       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Jawab: Diketahui: a = 5.400+850 = 6.250 jiwa, b = 11.450 jiwa 
AK = 54,49 artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 54,49 (dibulatkan 55 jiwa) yang tidak produktif. Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia tahun 2004 – 2012 pada gambar 2.2. berikut!
Setelah kamu mempelajari angka ketergantungan, selanjutnya kamu perlu  mempelajari bonus demografis yang dimiliki bangsa Indonesia. Apakah yang dimaksud dengan bonus demografis? Bonus demografis adalah keadaan di mana komposisi penduduk kita sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia kerja atau usia produktif cukup besar, sedang penduduk usia muda semakin sedikit dan penduduk usia lanjut belum banyak. Bonus demografis yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, khususnya pada periode 2010-2035 adalah berupa penduduk usia produktif yang jumlahnya cukup besar. Penduduk usia produktif jumlahnya mencapai sekitar 70% atau mencapai 160-180 juta jiwa pada 2020, sedang yang 30% nya adalah penduduk yang tidak produktif (usia kurang dari 15 tahun dan usia lebih dari 65 tahun). Kecenderungan bonus demografis dapat kamu lihat pada gambar 2.3.
Sumber: World Bank report published in 2011 Gambar 2.2. Diagram Angka Ketergantungan Penduduk Indonesia tahun 2004-2012
Ilmu Pengetahuan Sosial         113
Dari gambar 2.3. kamu dapat melihat bagaimana kondisi bonus demografis Indonesia. Kamu perhatikan rentang tahun 2010-2020. Pada gambar tersebut kelompok umur di atas 65 tahun (Elderly) berjumlah di bawah 10%, kelompok anak-anak umur 0-14 tahun di bawah 30 %. Dengan demikian maka kelompok tidak produktif sekitar 40%, berarti  kelompok produktif sekitar 60%. Atau secara sederhana setiap 100 penduduk, terdapat 60 orang yang mencari nafkah. Jika kelompok usia produktif ini memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan yang dibutuhkan, maka akan menjadi potensi sumber daya manusia yang sangat berarti bagi pembangunan bangsa dan negara. Tetapi apabila kelompok ini tidak/kurang memiliki kompetensi yang diperlukan untuk pembangunan, maka kelompok ini justru akan menjadi beban yang luar biasa berat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.  Bangsa Indonesia harus mampu menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja, dan investasi. Pengelolaan bonus demografis yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah-masalah lain. Sebagai contoh apabila  kekurangan  lapangan kerja  maka akan terjadi permasalahan, yaitu pengangguran yang  akan menjadi beban negara.  Apakah bangsa Indonesia sudah mampu memanfaatkan bonus demografis sebagai modal pembangunan menuju Indonesia  adil, makmur, dan sejahtera? Tentu saja bangsa Indonesia akan selalu berusaha memanfaatkan bonus demografis secara optimal. Kamu juga dapat berperan dalam hal tersebut misalnya dengan belajar giat sehingga ketika dewasa kamu menjadi warga negara yang terampil. Salah satu cara memanfaatkan bonus demografis adalah mengelola usia produktif dengan baik.   b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk memahami komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, kamu amati Gambar 2.1. diagram komposisi penduduk ditinjau dari beberapa kategori. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui, karena Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dituangkan dalam bentuk diagram yang dikenal dengan piramida penduduk. Wawasan
Sumber : Kemendikbud. Gambar 2.3. Grafik Bonus demografis Indonesia dari waktu ke waktu
% of population
Working age (15 to 64) (LHS)
Children (0 to 14) (LHS)
Elderly (65 and over) (LHS)
Dependency ratio (RHS)
80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0
1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050
0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00
114       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
dapat digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan kemampuan penduduk. Pada zaman dahulu, kaum laki-laki lebih dominan untuk berusaha (bekerja) dan mempertahankan diri. Pada saat itu, teknologi masih sangat sederhana sehingga hanya penduduk yang memiliki tenaga dan kemampuan fisik yang kuat yang dapat bertahan hidup. Akan tetapi, setelah teknologi berkembang dengan cepat dan modern, sesuai pula dengan prinsip emansipasi wanita, ternyata hampir semua jenis pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki juga dapat dikerjakan oleh kaum perempuan. Setelah kamu memahami komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, kerjakan aktivitas di bawah ini!
c. Piramida Penduduk Bayangkan seandainya dijadikan ketua kelas. Suatu ketika kamu dicalonkan menjadi bupati di tempat tinggalmu. Dalam kegiatan kampanye, masyarakat mengundangmu ceramah tentang rencana program pembangunan pendidikan di daerahmu. Masyarakat minta kamu menyampaikan rencana penambahan pembangunan SD, SMP, SMA, dan SMK di daerahmu. Apa dasar pertimbangan yang kamu lakukan 
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang! 2. Lakukan wawancara  dengan perangkat desa di tempat tinggalmu untuk menanyakan data tentang komposisi penduduk di desamu! 3. Tuliskan hasil wawancaramu pada tabel berikut ini! Kelompok  : Desa yang diamati  : Jumlah penduduk Tahun .............. Usia  di bawah 15 tahun Usia 15-65 tahun Usia di atas 65 tahun Laki-laki
Perempuan Simpulan: ............................................................................................................. .............................................................................................................................. 4.    Presentasikan hasil wawancaramu di depan kelas!
Aktivitas Kelompok
Ilmu Pengetahuan Sosial         115
untuk menentukan jumlah sekolah dan jenis sekolah? Biaya pembangunan sudah tersedia, karena di daerahmu sudah ada perusahaan sponsor siap menjadi penyandang dana pembangunan sekolah. Apakah kamu begitu saja membangun sekolah sesuai dengan dana yang disediakan sponsor? Atau ada pertimbangan lain? Tentu saja kamu akan mempertimbangkan hal-hal penting lainnya, terutama kaitannya dengan pertumbuhan dan komposisi penduduk. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang digunakan secara terus-menerus. Karena itu kamu harus mengetahui bagaimana kondisi masyarakat 5 atau 10 tahun yang akan datang. Gedung SMP yang dibangun saat ini akan digunakan oleh anak-anak yang sekarang duduk di SD. Karena itu kamu harus mengetahui berapa jumlah anak usia sekolah dasar. Apabila ingin membangun SMA dan SMK, kamu juga harus memikirkan jumlah siswa sekarang yang duduk di sekolah tingkat bawah. Bahkan kamu juga  perlu memikirkan bagaimana perbandingan anak laki-laki dan perempuan. Mengapa demikian? Setiap anak tentu minatnya berbeda. Apabila kamu hanya membangun SMK jurusan mesin dan bangunan, pasti tidak semua anak perempuan bersedia sekolah di SMK Teknik Mesin dan Bangunan. Sehingga kamu juga harus memikirkan pendirian sekolah yang menjadi minat berbagai jenis kelamin. Bagaimana kamu memperoleh data sebagai pertimbangan membuat keputusan di atas? Salah satunya adalah melalui piramida penduduk di daerahmu. Tahukah kamu apa yang dimaksud piramida penduduk? Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan penduduk wanita di sebelah kanan. Kamu dapat melihat contoh piramida penduduk pada gambar 2.4., 2.5., dan 2.6.! Dengan piramida penduduk tersebut, akan memudahkan kamu untuk menentukan perkembangan jumlah lembaga pendidikan di daerahmu. Mengapa demikian? Dengan mengetahui persentase jumlah anak-anak usia sekolah, membantumu menentukan jumlah kebutuhan sekolah yang akan datang. Selain didasarkan pada usia sekolah, tentu saja kamu juga memiliki pertimbangan yang lain seperti sarana dan prasarana transportasi, tenaga pendidikan, dan sebagainya dalam merencanakan pembangunan sekolah. Dengan perencanaan yang baik, pasti pembangunan pendidikan di daerahmu juga akan berkualitas.  Setelah mencermati kasus di atas, kamu tentu memahami bagaimana pentingnya piramida penduduk di suatu negara. Piramida penduduk memiliki manfaat seperti; mengetahui perbandingan jumlah penduduk pria dan wanita, mengetahui pertumbuhan penduduk di suatu negara, mengetahui jumlah penduduk usia sekolah, dan mengetahui golongan penduduk produktif dan tidak produktif. Dengan demikian, piramida penduduk menjadi data penting untuk menjadi salah satu dasar pembuatan keputusan penting di suatu negara.
116       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam suatu grafik pada saat tertentu yang disebut piramida penduduk. Komposisi penduduk berdasarkan umur dapat dibedakan menjadi kelompokkelompok, misalnya: - Penduduk usia muda   umur 0 – 20 tahun - Penduduk usia dewasa  umur 21 – 55 tahun - Penduduk usia tua   umur > 55 tahun  Dengan membaca piramida penduduk suatu negara, kamu dapat memperoleh banyak data dan informasi tentang kondisi penduduk tersebut. Misalnya berapa persen jumlah penduduk yang tidak produktif, berapa persen jumlah perempuan, dan sebagainya. Piramida penduduk dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Piramida Penduduk Muda Perhatikan kembali Gambar 2.4.! Gambar piramida tersebut menggambarkan piramida penduduk muda. Mengapa demikian? Piramida ini menggambarkan kondisi penduduk yang sedang tumbuh dengan ditandai oleh tingkat kelahiran yang tinggi sehingga penduduk usia muda lebih besar daripada penduduk usia tua. Pada piramida penduduk tersebut, sebagian besar jumlah penduduk ada di usia di bawah 20 tahun. Piramida penduduk muda juga disebut piramida kerucut karena bentuknya menyerupai kerucut, di bawahnya lebih lebar dibandingkan bagian puncaknya. Piramida penduduk muda menunjukkan angka ketergantungan yang tinggi. Penduduk usia produktif banyak menanggung beban usia muda dan tua. Suatu negara yang memiliki piramida penduduk muda, diperlukan motivasi kerja yang tinggi bagi penduduk usia produktif agar dapat menghidupi penduduk usia nonproduktif (usia muda dan tua). Apa yang harus dilakukan penduduk usia produktif? Penduduk usia produktif harus dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan baik seperti bertani, berdagang, maupun aktivitas yang lain. Dengan demikian pendapatan akan meningkat sehingga dapat menghidupi penduduk usia nonproduktif. Oleh karena itu mulai sekarang kalian harus rajin belajar agar kelak menjadi orang yang berpendidikan tinggi sehingga dapat bekerja dengan baik disertai dengan penghasilan yang tinggi pula Proporsi yang besar dari usia muda ini merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi, karena penduduk golongan usia muda cenderung menurunkan tingkat penghasilan per kapita dan mereka merupakan konsumen dan bukan sebagai produsen dalam perekonomian. Sumber: wikipedia.org Gambar 2.4. Diagram  piramida penduduk muda
Ilmu Pengetahuan Sosial         117
2) Piramida Penduduk Dewasa Piramida penduduk dewasa menggambarkan komposisi penduduk usia muda seimbang dengan komposisi penduduk usia tua dimana jumlah penduduknya dalam keadaan tetap atau seimbang. Oleh karena itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk tetap (stasioner), ada juga yang menyebut istilah piramida granat karena bentuknya menyerupai granat. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk seperti piramida penduduk dewasa angka ketergantungannya rendah karena usia produktif lebih banyak. Negara yang memiliki piramida seperti ini tetap harus bekerja keras, agar pendapatan meningkat sehingga tingkat kemakmuran semakin tinggi.
3) Piramida Penduduk Tua (constructive) Piramida penduduk tua menggambarkan komposisi penduduk usia tua lebih besar daripada penduduk usia muda atau dewasa. Piramida penduduk ini digambarkan seperti batu nisan sehingga piramida ini disebut piramida batu nisan. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk piramida penduduk tua, kondisinya hampir sama dengan negara yang memiliki piramida penduduk muda. Keduanya sama-sama menggambarkan usia nonproduktif  lebih banyak daripada usia produktif. Akibatnya angka ketergantungannya  tinggi. 
Laki-laki                Perempuan
6% 4% 2% 0 0 2% 4% 6%
85 ke atas 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 11-14 5-9 0-4
Sumber:wikipedia.org Gambar 2.6. Diagram piramida penduduk tua
Sumber:wikipedia.org Gambar 2.5. Diagram piramida penduduk dewasa
75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 11-14 5-9 0-4 Umur
118       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Kamu telah mengkaji piramida penduduk sebagai  data penting untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia. Terjadinya piramida penduduk tersebut tentu disebabkan oleh berbagai faktor seperti yang telah kamu kaji pada bagian pertumbuhan penduduk. Untuk lebih memahami tentang piramida penduduk, kamu kerjakan aktivitas berikut ini!
1. Pada aktivitas sebelumnya kamu telah melakukan wawancara dengan perangkat desa di tempat tinggalmu untuk menanyakan data tentang komposisi penduduk di desamu.   2. Berdasarkan data pada aktivitas sebelumnya, buatlah piramida penduduk di desamu! 3. Simpulkan piramida penduduk di desamu termasuk dalam piramida muda, piramida dewasa, atau piramida tua? 4. Pajanglah  gambarmu di majalah dinding kelas!
Aktivitas Kelompok
Renungkan!
Kalian harus bersyukur sekaligus bangga Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar, disertai dengan bonus demografis yang dapat dimanfaatkan mencapai negara yang adil dan makmur. Namun, sampai saat ini masih banyak persoalan-persoalan terkait dengan dengan dinamika kependudukan di Indonesia seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi serta jumlah penduduk yang memusat di Pulau Jawa. Sebagai calon pemimpin di negeri ini, tentu pada saatnya kamu punya tanggung jawab bagaimana mengatasi persoalan-persoalan berkaitan dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Wawasan
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan penduduk wanita di sebelah kanan. Piramida penduduk dibedakan menjadi 3 macam yaitu: 1. Piramida penduduk muda, 2. Piramida penduduk dewasa, dan 3. Piramida penduduk tua.
Ilmu Pengetahuan Sosial         119
3. Persebaran Penduduk dan Migrasi Persebaran penduduk dan migrasi ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Membicarakan masalah migrasi pasti membicarakan masalah persebaran penduduk, demikian pula sebaliknya. Bagaimana persebaran penduduk dan migrasi akan kamu pelajari melalui uraian berikut ini!
a. Persebaran Penduduk Indonesia Perhatikan persebaran penduduk Indonesia pada gambar 2.7.! 
Kamu dapat menemukan pulau mana saja di Indonesia yang penduduknya sudah sangat padat. Warna pada peta menggambarkan tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah. Beberapa daerah di Indonesia penduduknya masih sangat sedikit, atau masih kekurangan jumlah penduduk (under population). Contohnya di Papua, kepadatan  penduduk rata-rata hanya 4 jiwa per kilometer persegi. Sementara  pulau Jawa kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa per kilometer persegi. Pulau Jawa dan Madura dengan luas 132 ribu km2 berpenduduk  137 juta jiwa pada tahun 2010. Pulau-pulau lain di Indonesia, dengan luas berkali lipat dari pulau Jawa jika seluruh penduduknya dijumlahkan tidak dapat mencapai jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Jawa. 
Sumber: enteratimur.com Gambar 2.7. Peta persebaran penduduk Indonesia
Sumber: 2bp.blogspot.com Gambar 2.8. Lahan pertanian di Jawa semakin sempit karena terdesak untuk lahan tempat tinggal
120       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Bagaimana dampak penduduk yang tidak merata tersebut? Kondisi  persebaran penduduk yang tidak merata  merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan, karena di daerah dengan penduduk yang padat berarti tersedia cukup banyak tenaga kerja. Namun pada daerah lain seperti di Kalimantan dan Papua, terjadi kekurangan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia untuk melaksanakan pembangunan. Bagaimana mengatasi masalah tersebut? Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut tentu dengan mendatangkan tenaga terampil dari daerah-daerah lain. Pada peta di gambar 2.7., kamu memperoleh informasi penduduk terpadat di Indonesia adalah Pulau Jawa. Mengapa demikian?  Hal ini tidak lepas dari sejarah kehidupan masyarakat Indonesia. Pulau Jawa adalah daerah yang sangat subur dan telah lama berkembang pertanian tradisional. Pada masa lalu, masyarakat masih mengembangkan pola ekonomi tradisional berupa pertanian. Lokasi Pulau Jawa yang sebagian besar wilayahnya mudah terjangkau menjadi salah satu penyebab persebaran penduduk di Pulau Jawa terus terjadi. Selain itu, Pulau Jawa juga merupakan pusat perkembangan politik pada masa pengaruh Hindu, Buddha, Islam, dan masa penjajahan. Tidak mengherankan apabila sarana dan prasarana di Pulau Jawa cukup lengkap. Berkat kemajuan ilmu dan teknologi, pusat kegiatan ekonomi masyarakat sekarang tersebar ke seluruh nusantara. Bahkan Pulau Jawa yang penduduknya sudah sangat padat mulai mengalami kekurangan lahan untuk mengembangkan pertanian. Pertanian dan pertambangan saat ini telah berkembang di berbagai daerah Indonesia.   Pemusatan penduduk di  Pulau Jawa saja tentu sangat merugikan proses pembangunan nasional, karena itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan optimal. Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di Indonesia adalah dengan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya. Perpindahan penduduk tersebut tentu dapat dilakukan dengan keinginan sendiri maupun diprogramkan oleh pemerintah. 
Renungkan!
 Persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata dapat membahayakan ketahanan nasional Indonesia. Penduduk yang tidak merata  merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan, karena di daerah dengan penduduk yang padat berarti tersedia cukup banyak tenaga kerja. Namun di daerah lain  terjadi kekurangan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia untuk melaksanakan pembangunan. Kamu dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan belajar giat sehingga menjadi sumber daya manusia unggul. Kamu juga harus rela bekerja di seluruh pelosok Indonesia, agar pembangunan dapat merata.
Ilmu Pengetahuan Sosial         121
b. Migrasi Penduduk Berkat kemajuan transportasi dan komunikasi, saat ini masyarakat sangat mudah melakukan kegiatan perpindahan penduduk. Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain baik untuk menetap maupun sementara, perseorangan maupun kelompok disebut migrasi. Mengapa orang melakukan kegiatan migrasi? 1) Penyebab Migrasi Penyebab penduduk melakukan kegiatan migrasi ada beberapa alasan seperti: a) Bencana alam Kamu tentu sadar bahwa masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, terutama  gempa bumi dan gunung meletus. Hanya Pulau Kalimantan yang tidak memiliki ancaman gempa bumi dan gunung meletus. Karena bencana alam tersebut, sering memaksa penduduk melakukan migrasi. Sebagai contoh pada saat Gunung Merapi meletus tahun 2010 seperti tampak pada Gambar 2.9. sebagian warga terpaksa harus berpindah tempat tinggal ke daerah lain karena tempat tinggalnya masuk dalam kawasan bahaya.
b) Lahan  semakin sempit
Sumber: 2.bp.blogspot.com, static.republika.co.id - Gambar 2.9. bencana alam  karena letusan Gunung Merapi di Yogyakarta menyebabkan penduduk melakukan migrasi 
Sumber: 2bp.blogspot.com Gambar 2.8. Lahan pertanian di Jawa semakin sempit karena terdesak untuk lahan tempat tinggal
122       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Masyarakat petani pedesaan yang lahan pertaniannya semakin sempit seperti pada gambar 2.10. sementara anggota keluarganya banyak, kadang menghadapi masalah ekonomi yang sulit diselesaikan. Untuk mengatasinya, kemudian mereka melakukan perpindahan ke daerah lain untuk mencari pekerjaan baru atau mencari daerah yang lahan pertaniannya masih luas.  c) Situasi Pertentangan Pertentangan menyebabkan penduduk melakukan migrasi ke tempat lain karena merasa tidak nyaman di tempat tersebut. Situasi pertentangan ini biasanya tidak saling menghargai dan mau benar sendiri tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Pertentangan yang melibatkan banyak orang dan menyebabkan situasi tidak aman mendorong orang melakukan migrasi ke tempat yang aman. Tentu kamu tidak ingin saling bertentangan bukan? Pertentangan hanya akan mendatangkan masalah baru, oleh karena kita harus selalu terus saling menghormati dengan orang lain. d) Kondisi alam Kondisi alam yang tandus kadang mendorong penduduk untuk mencari daerah lain yang lebih menguntungkan. Misalnya penduduk di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, sebagian daerahnya adalah berasal tersusuan atas batu gamping (limestone) yang kurang subur untuk pertanian. Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong penduduk melakukan migrasi ke daerah lain seperti Yogyakarta, Jakarta, dan daerah lain di luar Pulau Jawa. Perlu kamu ketahui, berkat ketekunan dan kegigihan di tempat barunya,  mereka banyak yang sukses dengan keadaan kehidupan yang lebih baik dari di tempat asalnya. Sumber: anneahira.com Gambar 2.11. Kondisi lahan pertanian yang tandus di Gunungkidul Yogyakarta merupakan salah satu pendorong migrasi
Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain baik untuk menetap maupun sementara,  perseorangan maupun kelompok disebut migrasi. Migrasi dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti: 1. Bencana alam. 2. Lahan yang semakin sempit. 3. Situasi konflik/pertentangan. 4. Kondisi alam.
Wawasan
Ilmu Pengetahuan Sosial         123
2) Macam-macam migrasi Kamu telah menemukan beberapa faktor penyebab terjadinya migrasi penduduk. Ke mana saja penduduk melakukan migrasi? Ada penduduk yang melakukan perpindahan masih dalam satu provinsi, ada yang melakukan ke luar pulau, bahkan ada penduduk yang melakukan perpindahan ke luar negeri. Ditinjau dari daerah yang dituju, migrasi dibedakan menjadi dua yakni migrasi internasional dan migrasi nasional. Migrasi Internasional merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam satu wilayah negara atau disebut juga migrasi internal. Migrasi nasional terdiri atas dua bentuk yaitu transmigrasi dan urbanisasi. Pada uraian berikutnya kamu akan mempelajari bagaimana terjadinya transmigrasi dan urbanisasi.
c. Transmigrasi Beberapa pulau besar di Indonesia seperti di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dapat ditemukan beberapa daerah yang merupakan lokasi transmigrasi. Sebagai contoh apabila kamu tinggal di Kabupaten Lampung Selatan, kamu akan menemukan daerah yang memiliki bahasa berbeda-beda. Apabila kamu tinggal di dekat Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram, kamu menemukan masyarakat yang sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh terjadinya transmigrasi pada masa lalu. Di Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram, sebagian besar transmigran berasal dari DIY dan Jawa Tengah, sehingga sebagian besar mereka masih menggunakan Bahasa Jawa. 
Migrasi internasional dibedakan menjadi empat, yaitu : • Imigrasi  : Perpindahan penduduk yang masuk ke dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap di negara yang didatanginya. • Emigrasi : Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap. • Remigrasi:  Pepindahan penduduk dari suatu negara ke negara tempat asalnya, Istilah lainnya disebut repatriasi.
Wawasan
124       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Apakah yang dimaksud dengan transmigrasi? Perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk kepentingan pembangunan nasional disebut transmigrasi. Transmigrasi dapat berupa perpindahan penduduk dalam satu daerah, tetapi juga dapat dilakukan antar provinsi atau antar pulau. Transmigrasi dalam satu daerah misalnya penduduk di Garut Utara, Jawa Barat dipindahkan ke Garut Selatan yang penduduknya masih sangat jarang. Pada saat ini transmigrasi dalam satu daerah sangat jarang ditemukan di Pulau Jawa, karena hampir semua lokasi di Pulau Jawa sudah padat penduduknya. Transmigrasi dapat dilakukan atas kehendak sendiri maupun mengikuti program pemerintah. Mengapa penduduk melakukan transmigrasi? Berdasarkan latar belakang transmigrasi di atas, tentu kamu dapat menemukan tujuan pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia. Salah satu tujuan pelaksanaan transmigrasi adalah pemerataan penduduk. Agar penduduk tidak memusat di suatu lokasi, maka mereka disebar ke berbagai daerah dan pulau. Transmigrasi juga secara tidak langsung turut membentuk persebaran sumber daya manusia, alam, budaya baru di lokasi kedatangan.  Untuk memahami latar belakang transmigrasi dan daerah tujuan transmigran, kerjakan aktivitas kelompok berikut!
Sumber: disnakertrans.lampungprov.go.id Gambar 2.12. Transmigran di Lampung Selatan tahun 1950-an
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang! 2. Diskusikan faktor penyebab penduduk melakukan transmigrasi! 3. Daerah seperti apa yang umumnya mereka tuju? 4. Tuliskan hasil diskusimu pada tabel berikut ini! 
Aktivitas Kelompok
Ilmu Pengetahuan Sosial         125
Tujuan lain transmigrasi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lahan yang sempit di Pulau Jawa ketika diolah mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan melakukan transmigrasi, suatu keluarga  akan memperoleh lahan luas di Pulau Sumatra. Ketersediaan lahan yang luas membuat seluruh anggota keluarga dapat bekerja dengan baik, sehingga hasilnya melimpah. Masalah pengangguran juga terselesaikan berkat dengan program transmigrasi. Transmigrasi juga bertujuan untuk menanggulangi bencana alam. Sebagai contoh, penduduk di sekitar daerah rawan bencana seperti Gunung Merapi dan Gunung Sinabung dipindahkan ke daerah lain yang tidak berbahaya. Sebagai warga negara, sepatutnya kamu mendukung program transmigrasi dengan baik. Dengan pemerataan penduduk yang baik, maka bangsa Indonesia semakin kuat. Persatuan dan kesatuan bangsa selalu terjaga. Karena itu masyarakat harus selalu menjaga kebersamaan dengan mengembangkan sikap toleransi. Terjadinya transmigrasi pasti akan mempertemukan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Setiap masyarakat harus saling menjaga untuk saling memahami kebudayaan lain, sehingga tercipta keselarasan sosial yang ideal.
Penyebab Transmigrasi Penjelasan Tujuan Daerah
Persebaran penduduk tidak merata
Alasan ekonomi
Bencana alam
Dst.
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
126       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia: a) Transmigrasi Keluarga: perpindahan penduduk yang disebabkan oleh keluarga/ kerabat para transmigran lama yang sudah menetap di daerah migran. b) Transmigrasi Khusus: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang dengan tujuan yang khusus. Misalnya transmigrasi para pejuang atau para veteran perang di daerah perbatasan. contoh lain transmigrasi dalam upaya penanggulangan bencana alam. c) Transmigrasi Umum: perpindahan penduduk yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah  sejak dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi dengan diberikan tanah seluas dua hektar, penyediaan peralatan pertanian, rumah, dan bibit. d) Transmigrasi Lokal: perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain masih dalam satu provinsi disebut transmigrasi lokal. Contoh transmigrasi antarkabupaten di provinsi Jambi. e) Transmigrasi Spontan: perpindahan penduduk atas biaya dan kehendak sendiri disebut transmigrasi spontan. f) Bedol Desa: perpindahan penduduk dari satu desa dengan segenap aparatnya dan organ-organ di dalamnya disebut transmigrasi bedol desa. Transmigrasi ini dilakukan dengan memanfaatkan daerah asal transmigran untuk tujuan yang lebih besar. Misalnya pembangunan Waduk Gajah Mungkur. g) Transmigrasi Swakarsa: perpindahan penduduk yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain diluar pemerintah. h) Transmigrasi Sektoral: perpindahan penduduk oleh para petani teladan atas biaya Departemen Dalam Negeri, Departemen Transmigrasi, dan Pemda. i) Transmigrasi Padat Karya: perpindahan penduduk pada suatu daerah yang padat penduduknya untuk dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan daerah tujuan transmigrasi. j) Evakuasi: perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain baik perorangan maupun kelompok karena adanya bencana alam atau peperangan. k) Forentisme: perpindahan penduduk yang sifatnya sementara, karena suatu tugas pekerjaan. Contohnya penduduk daerah pinggiran yang bekerja di kota dengan cara dilaju (pulang-pergi). l) Tourisme: perpindahan penduduk untuk sementara waktu dengan tujuan untuk rekreasi. Wawasan
Ilmu Pengetahuan Sosial         127
Untuk memperdalam pemahamanmu tentang transmigrasi, kamu lakukan aktivitas berikut ini!
m) Migrasi Musiman: perpindahan penduduk dari suatu derah ke daerah lain yang sifatnya sementara, terutama pada saat suatu daerah membutuhkan tenaga kerja dari daerah lain. Contohnya pada saat musim panen tebu di suatu daerah, banyak tenaga kerja dari daerah lain yang datang untuk menjadi buruh tebang tebu. Setelah selesai proses penggilingan tebu, para tenaga kerja kembali ke daerah asalnya.
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang! 2. Berdasarkan bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia, temukan bentuk-     bentuk transmigrasi yang terjadi di provinsimu! 3. Gunakan referensi dari buku, internet, atau melakukan wawancara kepada      orang tua! No. Bentuk Transmigrasi Asal Tujuan 1. Keluarga Wonogiri, Jawa Tengah Lampung Utara
2.
3.
Dst.
Aktivitas Kelompok
128       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
d. Urbanisasi Apa yang dimaksud urbanisasi? Mengapa terjadi urbanisasi? Bagaimana dampak urbanisasi? Kamu akan mempelajari dalam uraian di bawah ini.
Amati gambar 2.13. di atas! Gambar tersebut adalah suasana arus mudik lebaran di Jakarta. Pemandangan seperti itu dapat dilihat setiap tahun. Mudik artinya pulang kampung. Mengapa mereka melakukan mudik? Apakah mereka bukan penduduk Jakarta? Ternyata sebagian besar mereka telah menjadi penduduk Jakarta. Tetapi tradisi mudik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan. Tradisi tersebut ada kaitannya dengan urbanisasi. 
Renungkan!
Transmigrasi memiliki peranan penting dalam pemerataan penduduk di Indonesia.  Penduduk yang merata akan mendorong optimalisasi pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Transmigrasi juga mengurangi angka pengangguran, bahkan menambah lapangan kerja baru. Suatu ketika, apabila kamu sudah dewasa, jangan ragu untuk melakukan transmigrasi demi pembangunan Indonesia.
Sumber: en.wikipedia.org Gambar 2.13. Arus mudik lebaran
Ilmu Pengetahuan Sosial         129
Apa yang dimaksud urbanisasi? Perpindahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi. Saat ini pengertian urbanisasi bukan sekedar perpindahan secara fisik saja, namun dapat diartikan sebagai suatu proses perpindahan yang dapat dilihat dari sudut pandang ekonomi, demografi, sosiologi, dan geografi. Perubahan suasana perdesaan menjadi suasana kehidupan kota juga dapat diartikan sebagai urbanisasi. Setelah kamu memahami pengertian urbanisasi, selanjutnya kita cari tahu mengapa seseorang melakukan urbanisasi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu amati gambar berikut! Gambar berikut adalah gambar yang dapat menjelaskan terjadinya urbanisasi. Mengapa terjadi urbanisasi? Bertambahnya penduduk kota, bertambah luasnya kota dan penambahan jumlah kota disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebab utama urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Mengapa terjadi? Ada dua hal penting yang menyebabkan terjadinya urbanisasi yakni daya dorong desa dan daya tarik kota. 1) Daya dorong desa Salah satu ciri kehidupan masyarakat desa adalah mata pencahariannya yang relatif homogen. Sebagian besar dari mereka memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan. Masyarakat pegunungan dan dataran rendah, mereka menggantungkan kehidupan dari pertanian, perikanan, perkebunan, hasil kerajinan, dan sebagian di sektor jasa. Pertumbuhan penduduk terus berkembang, sementara lahan yang tersedia berkembang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Seandainya lahan masih luas, fasilitas yang tersedia sangat terbatas. Sebagai contoh fasilitas pendidikan, olahraga, sosial, dan hiburan di desa yang relatif terbatas. Hal inilah yang mendorong masyarakat desa pergi ke kota untuk memperoleh suasana kehidupan yang lebih dinamis. Kehidupan mengandalkan alam menghadapi risiko berupa kegagalan-kegagalan akibat perubahan alam itu sendiri. Kemarau panjang, banjir, dan hama sering membuat kehidupan masyarakat desa kurang menentu. Hal inilah yang mendorong sebagian masyarakat desa mencari pekerjaan yang hasilnya lebih diandalkan. Sumber: balebengong.net/wp-content Gambar 2.14. Lahan pertanian semakin sempit
130       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Dari uraian di atas,  dapat ditemukan beberapa penyebab penduduk desa melakukan migrasi ke kota, antara lain; a. Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan. b. Semakin sempitnya lahan pertanian. c. Keberhasilan pertanian yang tidak pasti seperti paceklik,  kekeringan, dan serangan hama. d. Minimnya fasilitas sosial di pedesaan. e. Kehidupan desa yang tidak bervariasi atau monoton.
2) Daya tarik kota Bagi masyarakat desa, kota sering diidentikkan dengan kemajuan dan modernisasi. Keunggulan utama di kota adalah lengkapnya sarana dan prasarana yang tersedia. Penduduk kota yang padat mendorong pemerintah dan swasta membangun berbagai sarana dan prasarana dengan berbagai tujuan. Pemerintah membangun sarana pendidikan, pelayanan masyarakat, gedung olahraga,  gedung kesenian, dan pusat pemerintahan di kota. Tentu tujuannya adalah agar mudah diakses dari berbagai pelosok, termasuk dari luar. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, tentu akan menuntut jenis pekerjaan yang lebih heterogen juga. Pertumbuhan dan perkembangan kota lebih dinamis dibanding di desa. Perkembangan perusahaan swasta juga cenderung makin banyak di kota. Selain memudahkan urusan administrasi, pusat perusahaan di kota juga mudah melakukan akses dengan berbagai penjuru tempat. Fasilitas yang dibutuhkan perusahaan pun lebih lengkap di kota. Berkebalikan dengan daya dorong desa, tentu ada daya tarik kota yang menyebabkan masyarakat menyukainya. Sebagai daya tarik kota di antaranya adalah: a. Lapangan pekerjaan di kota lebih banyak dibanding di desa. b. Upah pekerja di kota lebih tinggi dibanding di desa. c. Fasilitas sosial, pendidikan, olahraga, dan lain-lain lebih lengkap dibanding di desa. 
Renungkan!
Apabila penduduk produktif desa terlalu banyak melakukan urbanisasi, siapa yang akan mengolah lahan di pedesaan? Sebagai pelajar, belajarlah dengan giat sehingga kamu dapat berpartisipasi dalam pembangunan desa. Mengolah lahan di desa seoptimal mungkin, dapat memberikan lapangan kerja yang luas kepada masyarakat desa. Dengan demikian, kamu telah berpartisipasi dalam pencegahan perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Ilmu Pengetahuan Sosial         131
Untuk lebih memahami tentang makna urbanisasi, kamu kerjakan aktivitas kelompok  berikut! 
Selain karena perpindahan penduduk dari desa ke kota, urbanisasi terjadi karena pertumbuhan kota. Pertumbuhan kota meliputi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan wilayah. Sebuah kota kecil akan terus berkembang hingga menyebabkan daerah-daerah sekelilingnya akhirnya menyatu menjadi satu kesatuan kota. Sebagai contoh adalah kota Jakarta. Pada awal perkembangan Jakarta adalah pusat urbanisasi. Tetapi saat ini Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah menjadi satu kesatuan kota, walaupun secara administratif berbeda.  Kamu juga dapat mengamati kota terdekat dengan tempat tinggalmu. Pasti kamu akan menemukan proses perkembangan kota tempat tinggalmu atau kota terdekat dengan tempat tinggalmu. Munculnya kota-kota baru juga menjadi salah satu pendorong proses urbanisasi. Sebagai contoh ditemukannya ladang minyak di beberapa kota di Provinsi Riau akan mendorong munculnya kota-kota seperti Duri dan Dumai. Contoh lain adalah penemuan tambang tembaga dan emas di Provinsi Papua. Pada masa lalu tumbuhnya kota-kota besar lainnya seperti kota Batavia (Jakarta), Semarang, Surabaya, Makassar, dan sebagainya. Letak strategis sebagai persinggahan kapal-kapal dagang menjadikan Batavia, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Ambon sebagai tempat bertemunya penduduk lokal dan asing.
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang! 2. Lakukan wawancara kepada pengurus RT tentang warganya yang pindah ke tempat tinggal lain? 3. Tuliskan alasan kepindahan mereka dari desa ke kota! No. Nama Alasan Kepindahan
4. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!
Aktivitas Kelompok
132       Kelas VIII SMP/MTs Semester 1
Urbanisasi terjadi apabila ada perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. Urbanisasi terus akan terjadi, sejauh lapangan pekerjaan dan fasilitas umum di kota masih dipandang masyarakat desa lebih baik daripada lapangan pekerjaan di pedesaan. Masalah yang ditimbulkan oleh adanya urbanisasi ini antara lain semakin banyak jumlah pengangguran di perkotaan, karena jumlah tenaga kasar dari perdesaan semakin banyak dan semakin murah. Banyaknya pengangguran berakibat semakin tingginya tindak kejahatan. Selain itu aktivitas urbanisasi yang besar dapat mengakibatkan permasalahan baru seperti tumbuhnya pemukiman kumuh. Upaya untuk menghentikan laju urbanisasi antara lain dengan membuka lapangan pekerjaan di pedesaan. Salah satunya dengan membangun industri yang banyak menyerap tenaga kerja seperti pabrik dan pusat perdangan. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu melalui pembangunan fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Bagaimana dampak terjadinya urbanisasi? Baik kota maupun desa merasakan dampak terjadinya urbanisasi. Dampak tersebut berupa dampak positif maupun negatif. Untuk memahami bagaimana dampak positif dan negatif urbanisasi bagi desa dan kota, lakukan kegiatan pembelajaran berikut ini!
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang! 2. Diskusikan dampak positif dan negatif urbanisasi bagi desa dan kota! 3. Gunakan buku, surat kabar, majalah, atau internet untuk membantu menemukan jawabanmu! 4. Tuliskan hasil diskusimu pada kolom di bawah ini! Bagi Kota Bagi Desa
Dampak Positif
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
dst. dst.
Aktivitas Kelompok
Ilmu Pengetahuan Sosial         133
Setelah melaksanakan kegiatan belajar di atas, tentu kamu dapat mengidentifikasi berbagai dampak urbanisasi bagi desa dan kota. Dampak negatif urbanisasi terhadap desa misalnya berkurangnya tenaga terdidik dan menurunnya kualitas dan kuantitas pertanian. Dampak negatif lainnya adalah pengaruh budaya negatif dari kota. Namun demikian desa juga merasakan manfaat urbanisasi seperti menurunnya angka pengangguran, meningkatnya daya beli desa karena uang dikirim dari kota, pengaruh ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya positif dari kota. Bagi kota, urbanisasi menimbulkan dampak negatif seperti meningkatnya jumlah penduduk kota, ketatnya persaingan kerja, berkurangnya lahan kota, dan masalah sosial lainnya. Dampak positif urbanisasi bagi kota misalnya tersedia tenaga kerja murah terutama tenaga kerja kasar, dan terjadinya  kompetisi yang tinggi dalam rekrutmen tenaga kerja sehingga dihasilkan tenaga kerja yang unggul.

0 komentar

Posting Komentar